Journalpolice.id | Pati – Konser Tri Suaka dan kawan kawan (dkk) di Cafe TRIPLE 3 di Desa Kudukeras, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah pada Selasa (04/1/2022) malam menuai kritik dari masyarakat khususnya kota Pati.
Sementara untuk kegiatan keramaian atau pentas seni lainnya yang akan atau sudah diselengagarakan masyarakat, contohnya, dangdut, kethoprak dan yang lainya izinya dipersulit dan yang sudah pentas selalu di bubarkan oleh aparat.
Camat Juwana, Sunaryo saat dikonfirmasi wartawan melalui sambungan telepon terkait konser musik semalam diwilayah kerjanya mengatakan kalau pihak dari kecamatan tidak mengelurakan izin pentas.
” Dari Kecamatan tidak mengeluarkan izin, tapi izin dari kabupaten. Karena kabupaten yang punya wewenang.” Kata Sunaryo
Sementara Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (KasatPol PP) Pati, Sugiono saat dikonfirmasi hal yang sama via pesan singkat WhatsApp menerangkan kalau pihaknya beremcana melakukan operasi Yustisi kelokasi pentas musik bersama Tim, akan tetapi sudah ada izin dari Ketua Satgas Covid-19.
” Tadi malam Tim Yustisi mau ke lokasi, tapi karena Tri Suaka sudah ada izin, backup 1 peleton dari Polres, akhirnya tim tidak jadi ke Juwana, akan tetapi sudah ada izin pentas dari Ketua Satgas Covid-19 (Bupati Pati)” Jelas Sugiono
Hal yang sama di sampaikan oleh Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polres Pati, Sugino, kepada wartawan saat dikonfirmasi melalui WhatsApp (WA), ” kalau tadi malam sudah ada izin atau rekomendasi dari Gugus Tugas Covid-19.” Papar Sugino
Terpisah, Kapolsek Juwana AKP Ali Mahmudi mengatakan hal senada saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon,” Kegiatan di Desa Kudu Keras kenapa bisa berjalan, dari panitia mengajukan ijin ke gugus tugas Covid-19 Kabupaten (Bupati Pati) sudah mengeluarkan izin dan rekomendasi. Kapasitas aparat kepolisian dan TNI adalah monitoring bahwa pelaksanaannya sudah sesuai dengan isi atau syarat-syarat dari rekomendasi tersebut.” Terang Kapolsek.
Terkait pentas musik di juwana, sejumlah seniman angkat bicara, salah satunya Arifin pemilik Grup Orkes Dangdut merasa kecewa dengan sikap Bupati Pati yang dirasa tebang pilih dalam mengeluarkan izin pentas.
” Selaku pelaku seni merasa kecewa dengan sikap orang nomor satu di Pati, tebang pilih dalam mengeluarkan izin pentas, seharusnya Bupati bisa lebih bijak dalam.memgeluarkan izin pentas bagi pelaku seni.” Ujar Arifin penuh kecewa
Di sisi lain, Mogol salah satu pelaku seni tradisional “ketoprak” juga merasa kecewa atas ketidak bijaksanaan seorang pemimpin dalame mengeluarkan kebijakan.
” Jujur kecewa. Kita sebagai pelaku seni warga lokal Pati ternyata tidak pernah mendapat respon positif, tetapi yang luar kota mendapat respon yang luar biasa.” Tutur Mogol
( suf/jd )